\

Wednesday, April 20, 2011

SOMETHING WONDERFUL, a novel by Judith McNaught



Saya akan mengulas sedikit tentang novel yang saya baca ini. Tadinya saya hanya melihat-lihat ke toko buku, setelah saya membaca synopsis novel ini saya langsung tertarik.
Something Wonderful, menceritakan tentang Alexandra Lawrence(17) yang menyelamatkan seorang Duke of Hawthorne, Jordan Townsende(27) yang hampir ditembak oleh penyamun. Sebagai balasan karena telah menyelamatkan nyawa sang Duke, ibu Alexandra meminta Jordan menikahi Alexandra. Baru empat hari setelah menikah dan baru rasa cinta antara mereka mulai tumbuh, Alexandra mendapat ujiam berat. Suaminya menghilang dan dinyatakan telah meninggal setelah berminggu-minggu tak ditemukan. Alexandra merasa sangat terpukul, seorang pria yang baru saja dicintainya tiba-tiba pergi meninggalkannya. Setelah Alexandra merasa tenang, dia mulai tahu kehidupan Jordan yang sebenarnya, playboy. Lambat laun perasaan cinta yang dimilikinya berubah menjadi kebencian. Alexandra mulai terlepas dari kepiluan masa-masa saat mengingat Jordan. Dan, siapa sangka akhirnya Jordan kembali. Mereka berdua mencoba menutupi rasa rindu antara mereka dengan amarah karena salah sangka satu sama lain. Jordan yang merasa dirinya terpukul mendapati istrinya yang tidak sedih selama sepeninggalnya dan Alexandra yang masih membayangkan betapa menjijikannya membayangkan suaminya melakukan affair dengan simpanannya. Namun kekuatan cinta mencoba menyatukan mereka kembali walau masih ada sederet masalah lain melanda rumah tangga mereka, Jordan yang diteror oleh penunggang kuda membawa pistol di depan estatnya dan percobaan pembunuhan dengan racun yang ditaruh di minumanya saat piknik bersama istrinya. Sebagian bukti mengarah kepada Alexandra, walau Jordan tak yakin bahwa istri belianya itulah yang mencoba membunuhnya. Alexandra merasa sedih ketika suaminya berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Bahkan di hari ulang tahun Jordan, sikap suaminya kaku suaminya itu justru sangat tertuju kepadanya. Namun Alexandra yakin bahwa sesuatu yang indah akan terjadi kepadanya. Jordan yang menghilang di hari ulang tahunya ditemukan Alexandra di pondok di tengah hutan. Seseorang kembali melakukan percobaan pembunuhan pada Jordan, namun saat Alexandra datang untuk menyelamatkannya Jordan malah menduga kuat bukti bahwa Alexandra bersekongkol dengan pembunuh bayaran ini terungkap sudah. Namun saat sang pembunuh datang, yang ternyata adalah bibinya dan sepupunya sendiri, Jordan mendapati Alexandra yang ditembak di depan matanya oleh si pembunuh. Saat Alexandra dibawa ke estat untuk diperiksa dokter, dokter malah mengira hidunya hanya tinggal beberapa jam lagi. Jordan yang merasa bersalah atas semua tuduhannya dan sifatnya selama ini membuat pengakuan sambil memegang erat tangan Alexandra yang semakin dingin. Ia melontarkan kata-kata yang mengungkapkan perasaanya yang lama-kelamaan menjadi nada yang mengancam. Alexandra membuka perlahan kelopak matanya, dan dilihatnya Jordan yang sedang menangis. Mereka berdua membicarakan tentang apa yang salah akhir-akhir ini, walaupun Alexandra masih terkulai lemas. Sekarang mereka sadar bahwa mereka memang benar saling mencintai dan tidak ada keterpaksaan cinta antara mereka berdua. Hidup mereka semakin bahagia dan Jordan lebih sering tersenyum dan tertawa dengan kehadiran anak laki-laki mereka yang nantinya akan mewarisi seluruh harta kekayaan Jordan.




Saya tadinya cuma mau memberi resensi novel ini, tapi secara tidak sadar saya sudah menceritakan detail-detail novel ini sampai habis.
Saya sangat suka novel ini, entah mengapa jalan ceritanya persis dengan gambaran inspirasi hidup saya, gadis remaja yang menikah dengan pria bangsawan yang umurnya jauh lebih tua. Ciri-ciri fisiknya juga persis dengan apa yang saya harapkan, warna mata kelabu dengan tatapan sinis, badan yang tinggi dan tegap, warna kulit kecoklatan, dada bidang dan berisi. Dan satu lagi, playboy.
Rasanya saat membaca cerita ini sama saja seperti berkaca. Baru kali ini novel membuat saya lenyap kedalamnya.

0 komentar:

Post a Comment